Komposisi Cat Gram :
• 1. Gram A : Kristal Gentian Violet.
• 2. Gram B : KI dan I2
• 3. Gram C : Aseton + EtOH
• 4. Gram D : Safranin
|
1. Cat Gram A :
· Kristal Violet : 2 gram
· Etil Alkohol 95 : 20 ml
· Ammonium Oksalat : 0,8 gram
· Akuades : 80 ml
berwarna ungu (karena mengandung kristalviolet).
cat primer
Cat Gram A merupakan cat primer yang akan memberi warna mikroorganisme target.
semua mikroorganisme akan berwarna ungu sesuai warna cat Gram A
2. Cat Gram B :
· Yodium : 1 gram
· Kalium Yodida : 2 gram
· Akuades : 300 ml
berwarna coklat
merupakan cat Mordan, yaitu cat atau bahan kimia yang berfungsi memfiksasi cat primer yang diserap mikroorganisme target
pengikatan warna oleh bakteri akan lebih baik (lebih kuat)
3. Cat Gram C :
· Aseton : 50 ml
· Etil Alkohol 95 % : 50 ml
Tidak berwarna
Berfungsi untuk melunturkan cat sebelumnya
Akibat pemberian cat C akan terjadi 2 kemungkinan:
a. Mikroorganisme (bakteri) akan tetap berwarna ungu,karena tahan terhadap alkohol. Ikatan antara catdengan bakteri tidak dilunturkan oleh alkohol. Bakteriyang bersifat demikian disebut bakteri Gram positif
b. Bakteri akan tidak berwarna, karena tidak tahanterhadap alkohol. Ikatan antara cat dengan bakteridilunturkan oleh alkohol. Bakteri yang bersifat demikiandikelompokkan sebagai bakteri Gram negative
4. Cat Gram D :
· Safranin : 0,25 gram
· Etil Alkohol 95 % : 10 ml
· Akuades : 90 ml
Berwarna merah
Merupakan cat sekunder atau kontras
Cat ini berfungsi untuk memberikan warnamikroorganisme non target
Cat sekunder mempunyai spektrum warnayang berbeda dari cat primer
Akibat pemberian cat Gram D, akan terjadi 2 kemungkinan :
a. Bakteri Gram positif akan tetap berwarna ungu, karena telah jenuh mengikat cat Gram A sehingga tidak mampu lagi mengikat cat Gram D.
b. Bakteri Gram negative akan berwarna merah, karena cat sebelumnya telah dilunturkan oleh cat Gram C maka akan mampu mengikat cat Gram D.
• Mikroorganisme berwarna ungu Gram positif
• Mikroorganisme berwarna merah Gram negative
1. Teori Salton :
Gram negative : kadar lipid tinggi (20 %) didalam dinding sel. Zat lipid ini akan larut selama pencucian dengan alkohol. Pori-pori pada dinding sel membesar,sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
Bakteri Gram positif : mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian dengan alkohol.Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks Kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu
2. Teori permeabilitas dinding sel :
Gram positif : mempunyai susunan dinding yang kompak dengan lapisan peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan. Permeabilitas dinding sel kurang, dan kompleks Kristal yodium tidak dapat keluar.
Gram negatif : lapisan peptidoglikan yang tipis,hanya 1 –2 lapisan dan susunan dinding selnya tidak kompak. Permeabilitas dinding sel lebih besar sehingga masih memungkinkan terlepasnya kompleks kristal yodium.
Pengertian preparat adalah sampel spesimen yang diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas obyek (object glass) atau slides, dengan atau tanpa pewarnaan, yang selanjutnya dapat diamati di bawah mikroskop.
· KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGECATAN GRAM
1. Kelebihan : Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik). Hal ini karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika.
Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
2. Kekurangan : Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml. Sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut. Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis.
1. Kelebihan : Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik). Hal ini karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika.
Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
2. Kekurangan : Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml. Sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut. Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis.
· Perbedaan Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Positif :
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif,sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3nm).
Sifat | Gram Positif | Gram Negatif |
Komposisi dinding sel | Kandungan lipid rendah | Lipid tinggi |
Ketahanan terhadap penisilin | Lebih sensitif | Lebih tahan |
Penghambat warna basa | Lebih dihambat | Kurang dihambat |
Kebutuhan Nutrien | kompleks | Relative sederhana |
Ketahanan terhadap perlakuan fisik | Lebih tahan | Kurang tahan. |
Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah Enterobactericeae, Salmonella spp, Shigellaspp, E. Coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri gram positif adalah
Staphylococci, Streptococci,Enterococci, Clostridium, Bacillus .
Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah:
1. Larutan violet kristal hucker (1 tetes) sebagai cat utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri.
2. Iodin (1 tetes) sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama
3. Ethanol 95% (secukupnya sampai cat utama luntur), sebagai bahan peluntur untuk melunturkan cat utama
4. Safranin (1 tetes) sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan warnacat utamanya.
Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan negatif sama-samaberwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya.
Bakteri gram-positif adalah bakteriyang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakterigram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenisbakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal ( counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka .
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).